Senin, 25 Maret 2013

Quantum Teaching

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latarbelakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan. Oleh karena itu dunia pendidikan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sebab melalui proses pendidikan akan terlahir generasi muda yang berkualitas yang diharapkan mampu mengikuti perubahan dan perkembangan kemajuan zaman di segala aspek kehidupan. Pada hakekatnya mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor yang paling menentukan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pengelola pembelajaran. Dalam pembelajaran guru hendaknya mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar siswa lebih termotivasi untuk belajar.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kuantum ( quantum teaching). Model pembelajaran kuantum mampu merangsang kreativitas siswa, karena dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya menerima secara pasif apa yang diberikan oleh guru tetapi siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah matematika.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Metode Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching)

    Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.

    Model pembelajaran Quantum Teaching mulai dikembangkan di Amerika Serikat di tahun 1999. Pelopornya adalah Prof. Dr. Bobbi DePorter dan Prof. Dr. Mark Reardon. Azaznya, bawalah mereka ke dunia kita, antarkan kita ke dunia mereka.

        Quantum diartikan sebagai interaksi yang mengubah (mengorkestrasi) energy menjadi cahaya. Interaksi mencakup unsur unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan belajar. Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa yang diharapkan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Langkahnya adalah sebagai berikut :

    1. Orkestrasilah suasana belajar menjadi suasana yang amat menyenangkan bagi siswa. Guru harus ramah, antusias, hangat, dan menarik.
    2. Buatlah agar segalanya "berbicara" tentang materiyang kita ajarkan.
    3. Buatlah segalanya agar bertujuan untuk keberhasilan belajar.
    4. Berilah pengalaman awal ( siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya), selanjutnya guru memberikan arahan yang diperlukan.
    5. Beri pengakuan pada setiap usaha yang telah dilakukan siswa.
    6. Jika suatu materi layak dipelajari, keberhasilannya layak pula dirayakan.
    7. Perlu pengaturan suasana dan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
    8. Ciptakan keriangan dan ketakjuban (seperti waktu kita belajar naik sepeda).

    Suasana sekolah bisa dilengkapi musik yang lembut, tetapi tidak mengganggu siswa dalam belajarnya.

  2. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching

    Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR (Bobbi depoter 2000: 10)

    1. Tumbuhkan

      Maknanya menumbuhkan minat siswa akan materi pelajaran yang akan dipelajari sehingga siswa betul-betul merasa butuh akan bahasan lingkaran dengan cara memberikan :

      1. Apresepsi dengan memberikan gambaran permasalahan berbentuk soal yang berkaitan dengan kehidupan yang berkaitan dengan pokok bahasan.
      2. Memberikan informasi awal tentang materi dengan menujukkan alat peraga yang telah disiapkan.
    2. Alami

      Siswa mengalami sendiri dari materi lingkaran, sehingga siswa mampu memperagakan sendiri bagaimana mencari tembereng, juring, diameter, nilai phi(p), keliling lingkaran, luas daerah lingkaran.


      Keterangan :

      1. Titik O disebut pusat lingkaran.
      2. Garis OA,OB, dan OA disebut jari-jari atau radius (f)
      3. Garis AC disebut garis tengah atau diameter (d), yaitu garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran dan melalui titik pusat lingkaran.
      4. Garis lurus EF disebut tali busur.
      5. Garis lengkung AB dan EF disebut busur.
      6. Daerah yang dibatasi oleh tali busur EF dan busur EF disebut tembereng.
      7. Daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur, misalnya OA,OB , dan AB disebut juring atau sektor.
      8. Garis OD (tegak lurus EF) disebut apotema, yaitu jarak terpendek antara tali busur dengan pusat lingkaran.
    3. Namai

      Pada tahapan ini siswa melaporkan hasil pekerjaannya. Guru menamai hasil pekerjaan dan kesimpulan yang telah disampaikan siswa sehingga siswa mendapatkan konsep, model, rumus lingkaran.

    4. Demontrasikan

      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya tentang materi lingkaran dengan mendemontrasikan hasil pekerjaannya di depan teman temannya.

      1. Ulangi

        Pada tahapan ini guru menjelaskan secara ulang tentang cara menghitung panjang busur dan luas juring lingkaran sebagai penguat sehingga siswa tahu. Guru memberi soal latihan yang dikerjakan secara individual.


    5. Rayakan

      Setelah siswa berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran.

    6. Guru memberi angket untuk di isi sebagai refleksi.
    7. Secara individual siswa di beri PR.
    8. Guru memberikan tes pada pertemuan berikutnya.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM PADA MATERI POKOK LINGKARAN

Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika

Dosen Pembimbing : DR.H. Bambang Priyo Darminto, M.Kom.


 



 

Disusun oleh :

  1. Amanatul Qirom        (092143429)
  2. Ardiana Purnamasari        (092143432)

IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami yang berjudul "Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Pada Materi Pokok Lingkaran". Makalah ini digunakan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan dukungannya yang telah diberikan kepada kami selama penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada :

  1. Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom.selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika.
  2. Teman-teman yang telah berperan dalam penulisan makalah ini.

Serta berbagai pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.    

Purworejo, 10 Mei 2011


 

Penyusun

DAFTAR ISI

  1. HALAMAN JUDUL        i
  2. KATA PENGANTAR         ii
  3. DAFTAR ISI        iii
  4. BAB I PENDAHULUAN            
  5. BAB II PEMBAHASAN    

    1. Metode Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching)………………….
    2. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching ………………
  6. BAB III PENUTUP

    Kesimpulan         

  7. DAFTAR PUSTAKA        


 


 


 


 


 


 


 

BAB III

PENUTUP


 

  • Kesimpulan

    Model pembelajaran kuantum mampu merangsang kreativitas siswa, karena dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya menerima secara pasif apa yang diberikan oleh guru tetapi siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah matematika.

    Interaksi mencakup unsur unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan belajar. Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa yang diharapkan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.


 


 


 


 


 


 


 


 

DAFTAR PUSTAKA


 

Darminto, Bambang Priyo.2008. Diktat Strategi Belajar Matematika.FKIP Matematika Universitas Muhammmadiyah Purworejo

Deporter, Bobbi, Reardon Mark, Singer Naurie Sarah, 2000. Quantum Teaching.Bandung: Kaifa

Hudoyo. 1988. Manajemen Belajar Matematika.Jakarta:Depdikbud

Porter, B.,Readon, M., dan Nourie, S. S. 2003. Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang -Ruang Kelas.Bandung:Kaifa


 


 


 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar